4. Back-end Programming
Back-end Programming merupakan bagaimana kita meng-handle transaksi-transaksi yang berlangsung, yaitu dengan membuat stored procedure dan trigger. Seperti yang sudah dikatakan di bagian sebelumnya, integritas data tidak dapat dipaksakan untuk diperoleh hanya dari SQL saja, namun dapat dicapai dengan bantuan back-end programming.
A. Stored Procedure
Secara sederhana, stored procedure merupakan prosedur dan fungsi yang dibenamkan di dalam basis data. Bahasa yang digunakan mirip dengan Pascal. Contoh sederhananya adalah kita mengisi suatu tabel dengan menggunakan pola angka tertentu yang dapat kita capai menggunakan prosedur. Atau contoh lainnya adalah kita mengolah besarnya gaji dengan menambahkan tunjangan melalui algoritma tertentu melalui fungsi.
B. Trigger
Bagi para penikmat game FPS (first person shooter) kata Trigger rupanya sudah tidak asing lagi. Ya, trigger merupakan pemicu, dalam konteks basis data, trigger diartikan sebagai suatu bentuk stored procedure yang secara otomatis dilaksanakan atas suatu faktor, misalnya AFTER atau BEFORE INSERTING, UPDATING, dan DELETING.
5. XML
XML merupakan extensible markup language. Tag-tag dalam xml dapat didefinisikan sendiri sesuai dengan keperluan user. XML dikhususkan untuk keperluan perpindahan data, baik itu web based ataupun tidak. XML tidak memerlukan apps khusus untuk membacanya, tidak seperti html, yang mana kita memerlukan browser untuk membuka file html.
Sifat XML :
- Tag disesuaikan dengan user
- Case sensitive
XML cocok untuk pertukaran dalam database, dikarenakan :
- XML hanya berbicara mengenai data, bukan tampilan
- Keamanan data yang baik, dikarenakan dictionary dapat disesuaikan oleh user
- Independent terhadap platform
Dewasa ini sudah terdapat banyak platform, semisal Android, Windows, iOS, dll, XML menjadi suatu solusi untuk perpindahan data multi-platform.
6. Keamanan Basis Data
Bagi teman-teman yang pernah mencicipi bagaimana rasanya untuk melakukan percobaan hack (misal menggunakan SQLmap) pasti mengerti bahwa DBMS ternyata memiliki suatu kelemahan tersendiri, apalagi jika developer tidak memperdulikan akan kemanan sistem yang dibangunnya. Dengan demikian, kita memerlukan keamanan basis data.
Terdapat banyak cara untuk menjaga kemanan basis data, antara lain :
- Pemberian password, penerapan password seperti pada DBMS Oracle, memungkinkan hanya mereka yang memiliki Password lah yang dapat mengakses database dan melakukan perubahan.
- Activity Log, log ini digunakan untuk laporan apa saja hal yang dilakukan terhadap basis data kita
- Enkripsi, enkripsi dapat diartikan sebagai kita mengganti suatu data dengan data lain menggunakan pola tertentu. Sebagai contoh enkripsi menggunakan MD5. Namun kini sudah banyak ditemui decrypter untuk MD5 yang dapat diakses secara bebas, oleh karena itu menurut saya, MD5 kini sudah tidak menjadi pilihan utama untuk proses enkripsi, maka sebaiknya developer mengembangkan sendiri metode enkripsinya.
- Backup, proses backup database penting dilaksanakan secara berkala sebagai langkah preventif terhadap kegagalan sistem akan satu dan lain hal.
Visit :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar