Minggu, 08 September 2013

Kecerdasan Buatan - Gambaran Kecerdasan Buatan di Masa Mendatang

Saat tulisan ini dibuat, kalender menunjukan tanggal 8 September 2013, artinya sudah sekitar 67 tahun sejak ENIAC diumumkan ke publik. Kehadiran komputer tidak dapat dipungkiri sangat membantu manusia dalam menyelesaikan berbagai hal, seperti mengetik dokumen, mencari informasi, mencetak informasi, bahkan hingga dalam bidang militer sekalipun yakni pemanfaatan GPS, sistem yang digunakan untuk mengunci sasaran tembak (Fire-control system).


Fire Control System

Lalu, mari kita fokus pada konteks perangkat lunak. Perangkat lunak merupakan hasil penerapan atas teknik, dan ilmu pengetahuan ke dalam bentuk program. Di dalamnya ditanamkan algoritma guna menyelesaikan permasalahan yang akan di-handle oleh perangkat lunak ini. Perangkat lunak yang dapat melakukan penyelesaian masalah kompleks dan berpikir seperti manusia disebut sebagai kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI), dengan kata lain, perangkat lunak ini akan menjadikan mesin tersebut berpikir layaknya manusia (mendekati pemikiran manusia). Kecerdasan buatan digunakan untuk menangani masalah yang memiliki ruang solusi yang besar dan menuntut hasil dalam waktu singkat, mari kita sebut secara real-time.

Lalu bagaimana masa depan AI?

Jika kita berbicara masa depan AI, maka kita tidak akan jauh dari genre film science-fiction. Ya, genre film yang satu ini banyak menampilkan gambaran-gambaran bagaimana teknologi masa depan. 

Secara personal, saya berpendapat bahwa di masa yang akan datang AI akan semakin "pintar" dengan berbekal kemampuan berpikir dan belajar yang semakin baik sehingga meminimalisir kemungkinan error (galat) dalam pelaksanaannya.

Sebagai contoh adalah pemanfaatannya di UAV-unmanned aerial vehicle atau lebih sering disebut sebagai drone. Pesawat tanpa awak ini dipergunakan untuk berbagai misi yang dinilai berbahaya, seperti operasi penyelamatan (Search and Rescue). Drone ini pun dipergunakan dalam militer. Kemampuannya untuk dikendalikan dari jarak jauh tidak terlepas dari AI yang membantu pilot untuk melakukan navigasi, 
landing and take off guide, flight path, dll. Pemanfaatan AI sederhana adalah flight path berdasarkan waypoint, artinya operator hanya perlu menentukan lokasi titik mana saja yang akan dijadikan jalur penerbangan oleh UAV namun masih memerlukan operator untuk menstabilkan pesawat. Di masa mendatang UAV akan mampu untuk menyesuaikan kecepatan dan flight path secara dinamis terlepas dari operator, dengan kata lain Autonomous.

UAV - pesawat tanpa awak

Pendapat kedua, di masa mendatang, berbagai perangkat (gadget) dan properti (rumah, kantor pelayanan masyarakat, dan gedung-gedung) akan terkoneksi hingga membentuk suatu sistem guna kepentingan pertukaran data. 
Contoh pemanfaatan : pengiriman sinyal deteksi kebakaran, sehingga pemadam kebakaran dapat sesegera mungkin menanggapi kejadian tersebut. Tidak hanya itu, berbagai hal-hal yang berkaitan dengan keamanan pun dapat diminimalisir atau dicegah. Unified Information antara satu instansi dengan instansi lainnya akan mempermudah penggunaan dan administrasi data seorang penduduk, semisal riwayat kesehatan seorang pasien, dapat diakses oleh rumah sakit manapun tempat pasien tersebut berobat.

Pendapat ketiga, penggunaan perangkat tidak lagi memanfaatkan sentuhan (menekan tombol, layar, touchpad, atau input device lainnya), melainkan sudah berbasis suara. Hal ini sangat mungkin untuk dilakukan, contohnya adalah Google Now pada perangkat Motorola Moto X dan Google Glass. Moto X memiliki fitur untuk selalu mendengar lingkungan sekitar, dan manakala pengguna mengucapkan "Google Now", maka perangkat ini akan menerima command suara selanjutnya yang diucapkan oleh pengguna, semisal "Wake me up at 4 o'clock" atau "Remind me to buy coffee this afternoon".

Moto X - always listening

Google Glass pun demikian, kacamata "futuristic" ini merupakan wearable device yang juga dapat dikontrol menggunakan suara.

Google Glass

Beralih ke iOS, kita dapat menemukan Siri, yang juga merupakan AI yang dapat mengintrepretasikan apa yang kita perintahkan melalui suara.

Siri

Summary

Gambaran AI masa depan merupakan AI yang teroptimasi - tingkat error minimal, effort minimal, hasil maksimal.

Suatu saat nanti, komputer yang dapat berinteraksi dengan manusia melalui suara rupanya dapat benar-benar terwujud. Ya, komputer seperti Jarvis pada seri Iron Man, yang dapat berkomunikasi layaknya manusia pada tuannya. Hal ini tentu tidak akan terlepas dari :

  • trend voice control saat ini, seperti google now, siri. Namun perlu dikembangkan agar lebih banyak lagi command yang dapat digunakan.
  • sistem autonomous, sistem yang tidak hanya melakukan apa yang diperintahkan kepadanya, namun juga bertindak mengikuti keadaan lingkungan atau dinamis.
  • sensor yang semakin peka, penggunaan sensor beserta pembuatan program untuk penyesuaian penggunaannya kini terlihat semakin hebat saja. Sebut saja Microsoft Kinect yang disertakan pada paket penjualan XBOX One. Kinect merupakan sensor gerak yang dapat mendeteksi gerakan pemain. Deteksinya pun menurut saya luar biasa, bahkan hingga gerakan jari pun dapat terdeteksi dengan baik.
Step untuk Smart City :
  • Pengembangan algoritma learning
  • Penyediaan akses internet yang baik dan low cost
  • Research and Development terhadap Smart City
Step untuk autonomous navigation :
  • Pengembangan algoritma learning
  • Research and Development terhadap autonomous navigation, mengumpulkan dan menganalisa data serta gejala alam dan cara penanggulangannya dalam penerbangan

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar